MUSIBAH HAKEKATNYA ADALAH NIKMAT - Permata Salafus Sholih

Breaking

Meniti Aqidah dan Manhaj Para Nabi dan Salafus Sholeh

Anda diperbolehkan mengkopi paste ayat, hadist dan terjemahannya tanpa menyebutkan sumbernya serta diperbolehkan untuk menyebarkan artikel-artikel di blog ini dengan menyertakan sumbernya, namun anda dilarang menyebarkannya dengan mengeditnya dan mengakui sebagai tulisan anda dengan tujuan komersil atau non komersil

Kamis, 11 Februari 2016

MUSIBAH HAKEKATNYA ADALAH NIKMAT

Musibah dalam pandangan kebanyakan orang adalah kesengsaraan, karena ia membuat penderitanya sakit dan bersedih di dunia ini. Namun, sebenarnya musibah bagi orang mukmin yang sabar adalah nikmat karena dengan musibah yang menimpanya akan menjadi kebaikan yang disegerakan oleh Allah di dunianya ini, yaitu sebagai penghapus dosa-dosa yang dilakukannya.


عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ العُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا، وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيَ بِهِ يَوْمَ القِيَامَةِ


Dari Anas, beliau berkata,”Rosulullah Shollallahu alaihi wa Sallam bersabda,’jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia menyegerakan siksanya di dunia, dan jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya maka Dia menahan siksanya sebab dosanya sampai dia membawanya pada hari kiamat.’”(HR at-Tirmidzi: 2396, al-Hakim: 1291, 8133, 8799, dishohihkan oleh syaikh al-Albani dalam as-Shohihah no. 1220)


As-Syaikh Abdur Rohman bin Hasan alu Syaikh rohimahullah berkata:


“Ucapan beliau ’Jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia menyegerakan siksanya di dunia. ‘ Maknanya Allah menimpakan kepadanya bencana dan musibah untuk menghilangkan dosanya sehingga dia keluar dari dunia tanpa menanggung dosanya pada hari kamat.  Syaikhul Islam rohimahullah Ta’ala berkata,’Musibah adalah nikmat karena merupakan penghapus dosa, ia mengajak kepada kesabaran sehingga berpahala, menuntut menyerahkan diri dan tunduk kepada Allah serta berpaling dari makhluk serta maslahat-maslahat besar lainnya.  Maka hakekat ujian adalah Allah menghapuskan dosa-dosa dan kesalahan karenanya, dan ini termasuk nikmat yang paling besar. Maka musibah adalah nikmat dan rahmat bagi kebanyakan orang, kecuali ia mengakibatkan  penderitanya jatuh ke dalam kemaksiatan yang lebih besar dari sebelumnya, maka menjadi keburukan baginya dari segi musibah yang menimpa agamanya. Ada sebagian orang yang jika mendapat cobaan kefakiran, penyakit atau kesengsaraan, maka muncullah dalam dirinya sifat kemunafikan, rasa was-was, penyakit hati dan kekufuran yang nyata, lalu dia meninggalkan sebagian kewajiban dan melakukan yang haram yang membahayakan agamanya. Maka kesehatan lebih baik bagi orang seperti ini dari segi akibat yang ditimbulkan oleh musibah bukan dari segi hakekat musibah. Begitu pula orang yang menjadi sabar dan taat karena musibah lalu mendapat nikmat agama, maka pada hakekatnya adalah perbuatan Rob Azza wa Jalla dan rahmat bagi makhluk. Dan Allah pantas dipuji atas hal tersebut. Maka barang siapa yang diuji lalu memperoleh kesabaran maka kesabaran itu adalah nikmat bagi agamanya. Dia mendapat rohmat setelah dosa-dosanya dihapuskan dan dia mendapat berkah Robnya karena pujiannya kepada-Nya, Allah Ta’ala berfirman:

أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَة

"Mereka mendapatkan sholawat (berkah atau pujian) dan rohmat dari Rob mereka" (QS. al-Baqoroh : 157)
Dia juga mendapat ampunan kesalahan dan diangkat derajatnya, maka barang siapa yang sabar maka pasti dia mendapatkan hal-hal tersebut.”(Fathul Majid hal. 365, Mathba’ah as-Sunnah al- Muhammadiyah, Kairo, Mesir, cet. Ketujuh, 1377 H, via Maktabah Syamelah)

    Oleh sebab itu maka selayaknya bagi orang mukmin yang tertimpa musibah untuk bersabar sambil berharap bahwa musibah itu adalah rohmat yang diberikan oleh Allah kepadanya dan sebagai penghapus dosanya sehingga dia tidak disiksa di akhirat nanti.

oleh Abu Hasan as-Syhaby.
Saat mentari mulai redup di kawasan pantura kabupaten Lamongan,  Kamis, 02 Jumadil Ula 1437 H/11 Pebruari 20016 M




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jazakumullah atas kunjungan dan perhatian anda. Komentar yang bijak adalah kehormatan kami.