ORANG MUKMIN ITU DIANTARA DUA RASA TAKUT - Permata Salafus Sholih

Breaking

Meniti Aqidah dan Manhaj Para Nabi dan Salafus Sholeh

Anda diperbolehkan mengkopi paste ayat, hadist dan terjemahannya tanpa menyebutkan sumbernya serta diperbolehkan untuk menyebarkan artikel-artikel di blog ini dengan menyertakan sumbernya, namun anda dilarang menyebarkannya dengan mengeditnya dan mengakui sebagai tulisan anda dengan tujuan komersil atau non komersil

Sabtu, 20 Februari 2016

ORANG MUKMIN ITU DIANTARA DUA RASA TAKUT

Rasa aman adalah sebuah nikmat yang akan memberikan kebaikan bagi orang yang merasakannya. Namun ada juga rasa takut yang bisa memberikan kebaikan. Yaitu rasa takut yang di miliki oleh orang mukmin.

Hasan al –Basri rohimahullah berkata:

إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَا يُصْبِحُ إِلَّا خَائِفًا، وَإِنْ كَانَ مُحْسِنًا، وَلا يُمْسِي إِلا خَائِفًا وَإِنْ كَانَ مُحْسِنًا , وَلَا يُصْلِحُهُ إِلَّا ذَلِكَ لِأَنَّهُ مَا بَيْنَ مَخَافَتَيْنِ، بَيْنَ ذَنْبٍ قَدْ مَضَى لَا يَدْرِي مَا يَصْنَعُ اللَّهُ فِيهِ، وَبَيْنَ أَجَلٍ قَدْ بَقِيَ لَا يَدْرِي مَا يُصِيبُ فِيهِ مِنَ الْهَلَكَاتِ.

“Sesungguhnya tidaklah orang mukmin itu berada di pagi hari kecuali merasa takut meskipun dia berbuat baik,dan tidak pula di sore hari kecuali dia merasa takut walaupun dia berbuat baik. Tidak ada yang membuatnya baik kecuali keadaan itu karena dia berada diantara dua rasa takut, yaitu di antara dosa yang telah lalu, sementara dia tidak tahu apa yang akan Allah perbuat kepada dosa tersebut, dan di antara ajal (kematian) yang telah ditentukan sementara dia tidak tahu kebinasaan (siksa) apa yang akan menimpanya di dalamnya”(Siyar as-Salaf  as-Sholihin. Hal. 731, Daar ar-Royah li An-Nashr wa at-Tauzi’, Riyadh, via Maktabah Syamelah)
Orang yang beriman kepada Allah ﷻ itu mempunyai pandangan yang jauh ke depan, yaitu pandangan untuk mendapatkan kebahagian abadi di akhirat dan terhindar dari siksa api neraka. Oleh sebab itu orang mukmin mempunyai dua rasa takut. Yaitu:

1.    Takut dengan dosa yang dia perbuat yang  akan dia pertanggung jawabkan. Rosulullah  ﷺ bersabda:

إِنَّ المُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ، وَإِنَّ الفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ

“Sesungguhnya orang mukmin itu melihat dosa-dosanya seolah-olah dia duduk dibawah gunung yang dia kawatirkan akan jatuh menimpanya sedangkan orang fajir melihat dosa-dosanya laksana lalat yang hinggap di hidungnya”(HR. Bukhori: 6308)

2.    Takut dengan tibanya kematian dan hari kiamat yang merupakan waktu pertanggungjawaban terhadap amal perbuatan.

Allah ﷻ berfirman:

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (8)

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, Maka Sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".(QS. al-Jumu’ah : 8)
   
Allah ﷻ berfirman:   

رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ (37)

laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (QS. An-nur: 37)

Allah ﷻ berfirman:

إِنَّ الْأَبْرَارَ يَشْرَبُونَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا (5) عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا عِبَادُ اللَّهِ يُفَجِّرُونَهَا تَفْجِيرًا (6) يُوفُونَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيرًا (7)

5. Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur 6. (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. 7. mereka menunaikan Nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.(QS. al-Insan: 5-7)

Allah ﷻ berfirman:

أَفَمَنْ يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ (19) الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلَا يَنْقُضُونَ الْمِيثَاقَ (20) وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ (21)

19. Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, 20. (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian, 21. dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.(QS. ar-Ro’d: 21)

Dengan dua rasa takut itulah seorang mukmin akan memperbaiki dirinya dengan menjauhi dosa yang dilarang oleh Allah ﷻ baik kecil maupun besar sehingga dia kan mencadi orang baik yang menjaga diri. Wallahu a’lam bis showab.

oleh Abu Hasan as-Syihaby.
Ba’da Dzuhur di belahan utara Kabupaten Lamongan, Selasa, 26 Syawwal 1436 H/11 Agustus 2015 M


1 komentar:

Jazakumullah atas kunjungan dan perhatian anda. Komentar yang bijak adalah kehormatan kami.