PENGAKUAN HUSAIN AL-MUSAWI - Permata Salafus Sholih

Breaking

Meniti Aqidah dan Manhaj Para Nabi dan Salafus Sholeh

Anda diperbolehkan mengkopi paste ayat, hadist dan terjemahannya tanpa menyebutkan sumbernya serta diperbolehkan untuk menyebarkan artikel-artikel di blog ini dengan menyertakan sumbernya, namun anda dilarang menyebarkannya dengan mengeditnya dan mengakui sebagai tulisan anda dengan tujuan komersil atau non komersil

Kamis, 24 Maret 2016

PENGAKUAN HUSAIN AL-MUSAWI

Husain al-Musawi dulu adalah termasuk tokoh dan ulama’ syi’ah yang mempunyai pengaruh dan dekat dengan ulama’-ulama dan ayat syi’ah semacam Kasyif al-Ghotho’, al-Khou’i, as-Shodr, al-Khumaini dan Abdul Husain Syarafuddin. Namun akhirnya Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi beliau hidayah dengan mengungkapkan kesesatan-kesesatan aqidah dan manhaj syi’ah dan menunjukkan kebenaran  aqidah ahlus sunnah wal jama’ah. Akhirnya beliau keluar dari Aqidah syi’ah dan membela kebenaran ahlus sunnah. Beliau kemudian mengungkapkan dan membeberkan  kesesatan dan  kebejatan manhaj syi’ah. Beliau menyusun kitab Lilllah Tsuma li at-Tarikh yang mengungkapkan banyak kebejatan dan kesesatan faham syi’ah.

    Salah satu yang perlu menjadi perhatian dari pengakuan beliau bagi kita bangsa Indonesia yang mayoritas sunni adalah tentang keberadaan suku beliau yang awalnya berfaham ahlus sunnah namun akhirnya berubah menjadi syi’ah.

Husain al-Musawi berkata:

بعد وقوفي على هذه الحقائق وعلى غيرها، أخذت أبحث عن سبب كوني ولدت شيعياً، وعن سبب تشيع أهلي وأقربائي، فعرفت أن عشيرتي كانت على مذهب أهل السنة، ولكن قبل حوالي مائة وخمسين سنة جاء من إيران بعض دعاة التشيع إلى جنوب العراق، فاتصلوا ببعض رؤساء العشائر، واستغلوا طيب قلوبهم وقلة علمهم، فخدعوهم بزخرف القول، فكان ذلك سبب دخولهم في المنهج الشيعي، فهناك الكثير من العشائر والبطون تشيعت بهذه الطريقة بعد أن كانت على مذهب أهل السنة.

“Setelah aku mengetahui hakekat semua ini dan lain-lainya (kebenaran Aqidah ahlus Sunnah dan kesesatan syiah-  pent), maka aku mulai mencari sebab-sebab keberadaanku terlahir sebagai orang syi’ah serta sebab-sebab keluarga dan kerabatku menjadi syi’ah.  Maka akupun mengetahui bahwa suku bangsaku dulu menganut madzhab ahlus sunnah, namun sekitar seratus tahun yang lalu datanglah dari Iran beberapa da’i syi’ah ke selatan Iraq, lalu mereka berhubungan dengan kepala-kepala suku serta memanfaatkan kebaikan hati dan kebodohan mereka, lalu menipu mereka dengan ucapan-ucapan yang diperindah, maka hal itulah yang menyebabkan mereka masuk manhaj syi’ah.  Banyak pula suku-suku yang menjadi syi’ah dengan metode ini setelah mereka sebelumnya adalah bermadzhab ahlus sunnah.”(Lillah Tsumma Li at-Tarikh hal. 117, Darul amal. Cet. Keempat, via Maktabah Syamelah)

Pengakuan beliau tersebut mengingatkan kita tentang  Andalusia (Spanyol). Islam pernah beberapa abad menguasai daratan spanyol namun akhirnya hanya tinggal nama dan sejarahnya saja. Dan hanyamenyisakan sedikit orang muslim dan bangunan-bangunan monumental tentang kejayaan pemerintahan Islam saat itu.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Kalau orang Muslim Indonesia tidak mengambil Ibroh dari sejarah Spanyol, tidak menutup kemungkinan peristiwa itu bisa juga terjadi di Indonesia. Begitu pula bila para ahlus Sunnah di indonesia tidak mengambil Ibroh dari apa yang di ceritakan oleh Husain al-Musawi, bisa jadi Syi’ah akan menguasai indonesia dan akan membantai ahlus sunnah sebagaimana yang telah mereka lakukan dulu maupun sekarang.
Dulu mereka bekerja sama dengan orang Tartar untuk menghancurkan kekholifahan bani Abbasiyah di Baghdad . Ibnu al-Alqommi orang syi’ah Rofidhoh, salah seorang menteri  al-Mu’tashim Billah, kholifah bani Abbasiyah, membantu Hulakhu khan dan pasukan Tatar  untuk menyerang Baghdad. Dia berusaha mengurangi jumlah pasukan kholifah dengan mengorupsi gaji tentara dia juga mengirim surat kepada hulakhu yang memberitahu kelemahan pasukan kholifah hingga membuat orang Tartar yang awalnya takut masuk Baghdad menjadi berani untuk menyerangnya. (lihat al-Bidayah wa an-Nihayah oleh Ibnu Katsir, Tarikh al-Islam oleh ad-Dzahabi, kejadian tahun 656 H).

 Kini mereka menghancurkan ahlus sunnah di Iran, Suriah, Yaman dan negara-negara lainnya, dengan tujuan membumi hanguskan ahlus unnah yang mereka anggap musuh dan demi menyebarkan faham syi’ah yang sesat.

Menurut Husain Musawi, berubahnya pemahaman ahlu sunnah menjadi Syi’ah adalah karena kebodohan dan kebaikan hati yang tidak berdasarkan ilmu (Toleransi kebablasan)
Oleh sebab itu aqidah dan syari’at harus senatiasa dipelajari setiap saat dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi yang memiliki kemampuan harus mendakwahkannya dan berusaha membuka kedok kebejatan dan kesesatan Syi’ah  sehingga tidak ada orang yang tertipu dengan kebaikan syi’ah karena mereka telah mengetahui aqidah dan syari’at yang benar dan hakekat dari kesesatan ideologi syi’ah.

Demikian juga , menjadikan orang-orang  sebagai orang kepercayaan adalah laksana memelihara serigala di tengah-tengah domba , mereka suka membalas air susu dengan air tuba, membalas kebaikan dengan kejahatan sebagaimana Ibnu al-Alqommi. Maka dari itu waspadai gerakan syi’ah sekecil apapun di daerah kita karena nanti mereka hanya akan menjadi  api dalam sekam yang siap membakar dan membumi hanguskan ahlus sunnah.

Ditulis oleh Abu Hasan as-Syihaby
pagi yang cerah d

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jazakumullah atas kunjungan dan perhatian anda. Komentar yang bijak adalah kehormatan kami.